BOGOR (Lead.co.id) – Dalam upaya mendorong pemanfaatan limbah batang kelapa sawit (Oil Palm Trunks/OPT) sebagai bahan baku industri yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi, IPB University, Wageningen University, dan Universitas Lambung Mangkurat menyelenggarakan workshop From Waste to Wealth: Sustainable and Profitable Utilisation of Oil Palm Trunks di IPB International Convention Center, Bogor, pada Senin, 21 April 2025.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan program kolaborasi antara Indonesia dan Belanda yang berfokus pada pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan praktik kelapa sawit yang ramah lingkungan dan sosial, serta mendukung ekonomi lokal.
Workshop dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Iskandar Z Siregar, M.For.Sc Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, IPB University yang juga merupakan Executive Board program SustainPalm. Pada kegiatan tersebut, peneliti, pelaku industri, asosiasi, dan pemangku kepentingan berdiskusi terkait potensi OPT sebagai bahan baku alternatif dalam industri furnitur dan konstruksi ringan, menggantikan ketergantungan terhadap kayu keras konvensional. Fokus utama diskusi mencakup aspek ketersediaan, proses teknologi pengeringan dan pemadatan, nilai tambah ekonomis, serta tantangan standardisasi dan komersialisasi.
HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) juga menekankan pentingnya ketersediaan bahan baku sebagai isu krusial di sektor industri. Mereka menyampaikan bahwa industri mebel membutuhkan sekitar 12 juta m³ kayu bulat dan 67.000 ton bahan baku rotan setiap tahunnya. HIMKI berharap hasil riset seperti ini dapat segera diimplementasikan sebagai solusi konkret atas kekurangan bahan baku yang terus menurun.
Dalam sesi industri, perwakilan dari Weng Meng Greentech Sdn Bhd, perusahaan di Malaysia yang bergerak di bidang teknologi hijau, menjelaskan keberhasilan mereka dalam memanfaatkan batang sawit menjadi inti pintu ekspor ke berbagai negara. Tantangan utama terletak pada kestabilan bahan dan variasi alami OPT, yang memerlukan rekayasa teknologi dan pengetahuan material yang cermat.
Dalam pidatonya, Dr. Mojtaba Soltani dari Weng Meng Greentech Malaysia menyatakan, “This is a paradise of raw material. In other countries, such as in the Arab region, you need to pay a lot just to grow a small tree. But here, nature provides oil palm trunks in abundance. This is a very high-value raw material that deserves our collective attention and investment. The key now is collaboration – across academia, industry, and government – to turn this sustainable opportunity into commercial reality.”
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Dr. Wolter Elbersen, pakar bio-based economy dari Wageningen University, “The potential of oil palm trunks lies not only in their availability, but in the opportunity to build circular, green industries that support rural economies and reduce waste. What we need is an integrated value chain approach – from plantation to product – supported by research, policy, and investment.”
Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menegaskan dukungannya terhadap pengembangan OPT sebagai bagian dari transformasi industri hijau: “Kementerian Perindustrian menyambut baik pelaksanaan kegiatan. Kami mendorong inovasi yang memanfaatkan limbah menjadi bahan baku industri, termasuk batang kelapa sawit. Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan menjadi fondasi penting untuk memperkuat struktur industri nasional dan menumbuhkan nilai tambah dalam negeri.”
Pada workshop tersebut, dilaksanakan juga diskusi meja bundar yang dipandu oleh Dr. Lukmanul Hakim Zaidi dari Departemen Teknologi Hasil Hutan, IPB University. Diskusi dilakukan untuk identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman penggunaan OPT sebagai bahan baku alternatif dalam industri furnitur dan konstruksi ringan. Workshop diakhiri dengan penyusunan rekomendasi yang dikoordinir oleh Prof. Arya Hadi Dharmawan (IPB University).
Workshop menghadirkan rekomendasi berupa 1) Pengembangan infrastruktur logistik yang efisien dan terjangkau, 2) investasi dalam teknologi pengolahan untuk meningkatkan kualitas, 3) pengembangan standar dan sertifikasi Keberlanjutan yang terpercaya, dan 4) kebijakan insentif dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan. Selain itu, pada workshop juga dilakukan peluncuran kompetisi desain produk yang diberi nama “From Waste to Wealth: unlocking the potential of OPT design competition”.
Sebagai ungkapan terima kasih dan penghargaan atas terselenggaranya kegiatan, Weng Meng Greentech Sdn Bhd mempersembahkan cendera mata yang terbuat dari OPT kepada tim Working Package 2 SustainPalm; Dr. Wolter Elbersen (Wageningen University, Belanda), Dr. Yessie Widya Sari (IPB University), dan Prof. Dr. Agung Nugroho (Universitas Lambung Mangkurat). Working Package 2 (WP2) pada program SUstainPalm Indonesia-Belanda fokus pada pemanfaatan residu kelapa sawit yang berkelanjutan.