Pisau dengan Multi-Lapis, Daya Tahannya Lebih Lama
Banyak industri kayu melaporkan bahwa pengerjaan kayu komposit mengakibatkan mata pisau gergaji lebih cepat tumpul dibandingkan pengerjaan kayu solid. Ini dikarenakan proses pembuatan produk kayu komposit digunakan berbagai jenis perekat, aditif, katalis, dan bahan-bahan pelengkap lain. Sejak tahun 1985, Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr. Wayan Darmawan, telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan daya tahan aus mata pisau (khususnya untuk kayu komposit).
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Rekayasa Mata Pisau Gergaji, Menuju Proses Pengerjaan Kayu Berkualitas dan Ramah Lingkungan†di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga (23/4), Prof. Wayan mengklasifikasikan teknologi rekayasa permukaan menjadi tiga kelompok, yakni pelapisan permukaan, modifikasi permukaan dan desain ulang bentuk mata pisau.
“Hasil riset kami menunjukkan mata pisau yang telah dilapisi bahan multi-lapis menghasilkan aus yang lebih sedikit dibandingkan dengan mata pisau pelapis tunggal dan tanpa pelapis pada proses pemotongan papan partikel. Lapisan multi-lapis TiAIN/CrAIN menghasilkan daya tahan aus yang paling tinggi tanpa mengalami delaminasi hingga panjang pemotongan dua kilometer dan mereduksi gaya dan tingkat kebisingan,†ujarnya.
Ada beberapa keunggulan pisau dengan multi-lapis seperti kekerasan yang tinggi, koefisien gesekan yang rendah, daya tahan oksidasi yang tinggi, dan ketahanan terhadap delaminasi yang tinggi. Menurutnya, lapisan multi-lapis ini sangat cocok diaplikasikan pada pemotongan kayu yang mengandung silica tinggi dan kayu komposit pada kecepatan potong yang tinggi.
Selain itu, pisau helik pada gergaji menghasilkan tingkat kebisingan yang lebih rendah hingga 10 dB. Penyerutan menggunakan pisau helik juga menghasilkan ketahanan aus yang lebih tinggi dan kualitas permukaan kayu hasil serutan lebih halus. (zul)