Tokyo, 1 Oktober 2025 — Dalam rangka menindaklanjuti rencana kerja sama antara pihak Indonesia — yang terdiri atas Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, serta Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung — dengan pihak Jepang, yaitu PT Iida Group Holdings dan University of Tokyo, sejumlah dosen Departemen Hasil Hutan melakukan kunjungan akademik ke Jepang.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan proyek pembangunan rumah kayu di Kampus IPB Dramaga, Bogor, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi riset di bidang kehutanan, arsitektur, dan teknologi kayu berkelanjutan.

Lawatan tim berlangsung pada 29 September hingga 4 Oktober 2025, dengan agenda kunjungan ke beberapa institusi penting di Jepang, di antaranya Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang, University of Tokyo, Osaka Expo 2025, dan Miyamoto Kogyo Co. Ltd.

Tim Departemen Hasil Hutan IPB yang terdiri dari Prof. Naresworo Nugroho, Dr. Istie S. Rahayu, Prof. Imam Wahyudi, Prof. Lina Karlinasari, dan Dr. Arinana disambut oleh Prof. Dr. Kenji Aoki di Wood-Based Materials and Timber Engineering Laboratory, Graduate School of Agricultural and Life Sciences, University of Tokyo, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperdalam peluang kerja sama akademik antara IPB University dan University of Tokyo, tidak hanya dalam bidang pertanian dan lingkungan, tetapi juga kemungkinan pengembangan kolaborasi lintas disiplin seperti teknik dan rekayasa struktur kayu.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Kenji Aoki memaparkan kondisi sumber daya hutan dan industri kayu di Jepang. Ia menjelaskan bahwa Jepang memiliki kekayaan sumber daya hutan yang sangat besar, di mana sekitar dua pertiga wilayahnya merupakan kawasan hutan. Selain memanfaatkan kayu lokal, industri Jepang juga mengimpor kayu dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan materialnya.

Jenis kayu yang paling banyak digunakan di Jepang antara lain Japanese cedar (Sugi), Japanese cypress (Hinoki), dan Japanese larch (Karamatsu). Produk olahan kayu yang banyak digunakan meliputi sawn timber, laminated veneer lumber (LVL), glulam, dan cross-laminated timber (CLT).

Prof. Kenji juga memperkenalkan sejumlah bangunan berstruktur kayu yang telah berdiri di Jepang, termasuk konstruksi hybrid kayu dan baja, seperti “M Building” di Kanazawa, Marumi Corporation di Nagoya, dan Polus Corporation di Saitama. Ia menambahkan bahwa saat ini Jepang tengah membangun gedung kantor pusat setinggi 100 meter dengan 20 lantai berbahan dasar kayu, yang dikenal sebagai “Wooden Head Office Building” di Tokyo.

Melalui kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antara IPB University dan University of Tokyo dapat terus berkembang dalam bentuk penelitian bersama, pertukaran akademik, dan pengembangan teknologi material kayu yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Leave a Comment