Bogor, 16 Juni 2023 – Departemen Hasil Hutan (DHH) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB telah menjalin kemitraan strategis dengan Indonesian Sawmill and Wood-working Association (ISWA) untuk kegiatan pengujian kualitas produk kayu dan melaksanakan praktik kerja lapang bagi mahasiswa. Kerjasama ini disepakati dan ditandatangani pada hari Jumat, 9 Juni 2023 yang lalu dalam sebuah acara yang dihadiri oleh DHH, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB, ISWA, Badan Kejuruan Teknik Kehutanan (BKTHut) dan perwakilan dari industri anggota ISWA, di IPB Darmaga, Bogor.
DHH IPB, yang secara konsisten berkomitmen untuk mengembangkan pengetahuan dan inovasi di bidang kehutanan, merasa sangat bersemangat dengan peluang kerjasama ini. Dalam sambutanya, Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Sc., Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, menyampaikan, “Kerjasama antara Departemen Hasil Hutan IPB dan ISWA akan memperkuat kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi serta mendorong pertumbuhan pendidikan berbasis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.”
Pada kesepakatan ini, Departemen Hasil Hutan IPB akan melaksanakan pengujian dan analisis kualitas produk kayu dari industri-industri anggota ISWA menggunakan fasilitas, peralatan, dan standar pengujian yang tepat. Ini akan memberi peluang untuk ISWA memperoleh hasil pengujian yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan pada calon customer secara akurat dan efisien. Ir. Suhariyanto, IPU, Asean.Eng., Direktur Eksekutif ISWA, berharap bahwa kerjasama ini akan menjadi pelopor percontohan bagi ISWA untuk bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mendorong pertumbuhan kembali industri pengerjaan kayu di Indonesia. “Sudah waktunya universitas membawa hasil-hasil penelitian dan inovasi keluar dari ‘laci’ dan bawa kepada kami, pelaku bisnis.”, ujar beliau. Ketua Presidium ISWA, Ir. H. M. Wiradadi Soeprayogo, IPU, Asean.Eng. mengungkapkan, bahwa banyak industri pengerjaan kayu dan kayu olahan yang tutup atau tidak beroperasi karena masih terpaku dengan pemanfaatan kayu dengan konsep lama. “Kerjasama ini akan menjadi stimulant untuk anggota kami membuka diri pada inovasi dan pemanfaatan kayu yang sedang berkembang saat ini. Pengolahan kayu jadul seharusnya sudah ditinggalkan, mulailah menggunakan engineered wood products. Jika tidak, kita bisa ‘habis’.”, tambah beliau.
Selain itu, kerjasama ini juga membuka peluang untuk pelaksanaan praktik kerja lapang bagi mahasiswa Departemen Hasil Hutan IPB di perusahaan-perusahaan anggota ISWA. Dengan ini, mahasiswa akan berkesempatan memiliki pengalaman masuk ke dunia kerja serta belajar mengaplikasikan pengetahuan mereka di dunia nyata, sambil memperoleh wawasan tentang praktik terbaik dalam industri kayu. Dr. Istie Sekartining Rahayu, S.Hut., IPU, M.Si., Kepala Departemen Hasil Hutan IPB, menyampaikan, “Praktik kerja lapang ini akan memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi mahasiswa kita, mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing di industri kayu.”
Para pihak yang hadir pada acara ini juga berbagi pandangan mereka tentang pentingnya kerjasama ini. Ir. Tonny Hari Widiananto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng, Ketua BKTHut, mengungkapkan bahwa minimnya pemanfaatan kayu untuk konstruksi di Indonesia, salah satunya juga disebabkan oleh rendahnya pengenalan akan kayu dalam bidang arsitektur. Lebih lanjut, beliau berpendapat, “Para lulusan arsitektur mungkin hanya mendapatkan pengetahuan tentang kayu sebagai bahan konstruksi, hanya sekitar 1-2 pertemuan kuliah. Mereka tidak paham bahwa inovasi dalam peningkatan mutu kayu dan keawetan kayu sudah cukup berkembang, khususnya di Fahutan IPB ini. Untuk itu, kita perlu menjalin kolaborasi, menghasilkan lulusan-lulusan insinyur kehutanan yang profesional dan dapat diandalkan, demi ikut mendukung pertumbuhan industri kayu yang berwawasan lingkungan.
Kerjasama ini menandai langkah maju dalam membangun kemitraan antara DHH IPB dan ISWA serta mendorong sinergi yang saling menguntungkan dalam bidang pengujian kualitas produk kayu dan praktik kerja lapang mahasiswa. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri ini diharapkan akan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas produk kayu dan pengembangan tenaga kerja terampil di bidang kehutanan.