Songgoritty Group Bagikan Inovasi Teknologi dan Peluang Kerja Baru Bagi Lulusan IPB University
Kenalkan mahasiswanya tentang dunia industri, Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), IPB University menjalin kerjasama dengan Songgoritty Group dan Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI) menggelar Studium Generale Townhall Forum (10/2). Pembicara yang hadir adalah Harry Phon selaku CEO dan Founder Songgoritty Group dan Farid Trimurianto, CHt selaku koordinator Project Green Bean (Kacang Hijau).
Dr Naresworo Nugroho, selaku Dekan Fahutan menjelaskan bahwa saat ini Songgoritty Group menjadi salah satu pionir dalam membuat kawasan industri berbasis teknologi di Indonesia. Songgoritty menjadi salah satu pionir dalam pengolahan limbah kayu. Mereka berhasil membuat project rumah berbahan dasar limbah kayu dengan teknologi terbaru yang ramah lingkungan dan kuat dalam menghadapi berbagai bencana khususnya seperti di Indonesia.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap, ke depan, mahasiswa dapat melakukan program magang dan penelitian bersama dengan Songgoritty Group,” lanjutnya.
Menurut Harry Phon, teknologi terbaru yang digunakan Songgoritty adalah teknologi rumah kayu tahan api. Teknologi ini dapat menjamin rumah yang dibangun tahan terhadap kobaran api. Teknologi lainnya yang tidak kalah penting adalah Polyurea. Polyurea digunakan sebagai lapisan perekat pada setiap bahan rumah yang terbuat dari kayu. Tujuannya untuk menjamin setiap bagian rumah kayu tahan terhadap kondisi ekstrim seperti bencana alam.
“Satu teknologi lainnya adalah 18-Story Timber Building. Teknologi ini menjadikan harga rumah menjadi lebih murah dan layak huni sehingga siapapun bisa dengan mudah memiliki rumah sendiri. Metode ini memanfaatkan bahan-bahan sisa dari pemrosesan kayu, sehingga tidak menggunakan kayu log yang membuat hutan gundul,” jelasnya.
Sementara itu, Farid menjelaskan tentang Project Green Bean. Menurutnya, proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi peluang kerja lulusan perguruan tinggi di Indonesia.
Inisiasi project ini adalah karena masih tingginya angka pengangguran produktif dan adanya tambahan angkatan kerja baru, 2.24 juta orang, di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Songgoritty Group dengan perusahaan pendukung lainnya menawarkan kepada lulusan perguruan tinggi untuk dapat bergabung bersama. Kurang lebih 300 sampai dengan 500 ribu peluang kerja yang akan diciptakan Songgoritty dengan Project tersebut.
“Kami saat ini sedang merancang kawasan industri yang di dalamnya akan berdiri sekolah teknik, asrama, dan laboratorium. Selain itu juga pendirian beberapa perusahaan pendukung Songgoritty Group seperti Design Cenetr, dan Glue Factory yang tentunya akan menambah peluang kerja lulusan perguruan tinggi,” ujar Farid. (Andi/Zul)